Pada hari yang bersejarah, 2 Agustus 1939, 72 tahun silam, seorang
fisikawan bernama Albert Einstein melayangkan sepucuk surat kepada
Presiden AS, Franklin D. Roosevelt, yang isinya menyatakan bahwa AS
harus terlebih dahulu menciptakan bom atom sebelum didahului Jerman.
Pada 6 dan 9 Agustus 1945, di Hiroshima dan Nagasaki, AS
menjatuhkan masing-masing sebuah bom atom, yang mengakibatkan ratusan
ribu warga Hiroshima tewas, dan hampir 40.000 warga kota Nagasaki
meninggal di tempat. Total 140 ribu jiwa yang tewas dan terluka.
Einstein di kemudian hari mengatakan, kesalahan paling fatal yang pernah
dilakukannya selama hidupnya adalah mengemukakan ide untuk menciptakan
senjata nuklir tersebut.
Awal Mula Riset Bom Atom
Karena penindasan NAZI terhadap warga Jerman keturunan Yahudi,
mengakibatkan banyak ilmuwan Yahudi yang melarikan diri ke AS. Pada saat
itu pula, banyak di antara mereka yang memperingatkan kepada Pemerintah
AS bahwa Jerman sedang menciptakan semacam “senjata super”. Pada 1939,
beberapa ilmuwan yakni Gerald, Fermi, Ladd dan Teller mengkhawatirkan
senjata nuklir yang akan diciptakan Jerman, dan mereka berharap agar
Pemerintah AS dapat terlebih dahulu mengembangkan senjata nuklir.
Saat mereka menyampaikan hal itu, para pejabat menganggap para
ilmuwan ini mendongeng, hingga akhirnya mereka pun mendapatkan dukungan
dari Einstein. Pada 19 Oktober 1939, Presiden Roosevelt secara resmi
menandatangani dokumen pengesahan pengembangan senjata nuklir. Dua hari
kemudian, AS membentuk “Komite Pengembangan Senjata Atom” yang diberi
kode S-11.
Pada 7 Desember 1941, Jepang sukses dalam penyerangannya terhadap
Pearl Harbour, sehingga mendesak Pemerintah AS untuk mempercepat
terciptanya “bom atom”. Pada Juni 1942, rencana pengembangan bom atom AS
secara resmi dimulai. Karena berkantor pusat di wilayah Manhattan, maka
proyek tersebut diberi nama “Manhattan Project”. Pada tahun yang sama
juga dibangun pusat uji coba nuklir di padang pasir yang luas tak
bertepi di New Mexico, dan diberi nama Laboratorium Los Alamos.
12 September 1933, seorang fisikawan Hungaria yang diasingkan di
Inggris bernama Leo Szilard saat melewati jalanan kota London tiba-tiba
mendapatkan ilham mengenai fisi nuklir. Setelah mengetahui bahwa Jerman
mulai melakukan penelitian terhadap fisi nuklir, Szilard pun membujuk
Albert Einstein segera menulis surat terkenal itu kepada Presiden
Roosevelt, mendesak AS untuk segera membuat bom atom. Oleh karena itu,
AS pun mulai melaksanakan rencana pengembangan bom atomnya yang sangat
rahasia itu yang diberi nama “Manhattan Project”. Foto Eintstein dan
Szilard.
Pada awal Juli 1945, akhirnya AS berhasil menciptakan 3 buah bom
atom, yang diberi kode Big Boy, Little Boy, dan Fatty. Bom bernama Big
Boy dan Fatty menggunakan metode implosif, dengan bahan Plutonium 239
sebagai muatan inti. Sementara Little Boy menggunakan metode penembakan,
dengan bahan Uranium 235 sebagai muatan inti.
Pada 15 Juli, Presiden AS, Harry S. Truman mendarat di Potsdam.
Pada 16 Juli pukul 05:29:45, uji coba bom atom pertama dalam sejarah
peradaban manusia berhasil diledakkan di padang pasir Alamogordo. Karena
pasukan AS banyak kehilangan prajuritnya yang tewas maupun luka-luka
akibat pertempuran di Iwo Jima dan juga Okinawa pada 1943, maka pihak
militer terus mendesak agar digunakan senjata nuklir terhadap Jepang.
Musim semi 1945, tentara AS menduduki wilayah bagian barat Jerman,
dan mendapati bahwa fasilitas riset nuklir NAZI hanya sebatas tahap
laboratorium riset semata dan belum ada proyek pembuatan senjata nuklir.
Setelah Einstein mengetahui hal itu, ia segera meminta agar Gedung
Putih membatalkan penggunaan senjata nuklir. Tujuh orang ilmuwan
terkenal AS ketika itu juga mengirimkan surat untuk meminta Pemerintah
AS agar tidak menggunakan bom atom.
Akan tetapi pihak militer dan politik AS bersikeras menggunakan bom
atom agar Perang Pasifik dapat segera diselesaikan, dan tentara AS
tidak terus menerus mengalami kerugian prajurit tewas dan terluka.
Selain itu juga bertujuan untuk memupus persiapan perang yang dilakukan
Uni Soviet terhadap Jepang. Pada 30 Juli 1945, Jepang menolak ultimatum
yang dibuat di Potsdam oleh AS, Inggris, dan Soviet, yang isinya: “Jika
Jepang tidak segera menyerah, maka akan segera dibumi hanguskan”.
Pada 6 Agustus 1945 pukul 08:15 pagi hari, pesawat Enola Gay
menjatuhkan bom atom pertama yang digunakan dalam perang sepanjang
sejarah manusia (Little Boy) di atas Kota Hiroshima, yang menyebabkan
seratus ribu lebih warga Hiroshima tewas. Diperkirakan hingga 1.950,
korban yang tewas akibat penyakit kanker dan penyakit komplikasi jangka
panjang lainnya akibat radiasi nuklir, mencapai hingga 200.000 jiwa.
Pada 9 Agustus 1945, bomber B-29 menjatuhkan bom atom kedua Fatty
di atas Kota Nagasaki, yang menyebabkan 40.000 jiwa warga Kota Nagasaki
tewas di tempat. Dan total jumlah korban tewas mencapai 140.000 jiwa.
Pada 15 Agustus 1945, tepat pukul 12 tengah hari waktu Jepang, Kaisar
Jepang Hirohito menyatakan Jepang menyerah tanpa syarat, dan menjadi
momentum berakhirnya Perang Dunia II.
6 Agustus 1945 pukup 08:15 pagi hari, pesawat “Enola Gay”
menjatuhkan “Little Boy” dari ketinggian 9.906 meter di atas Hiroshima,
ketinggian picu ledak bom atom itu telah di-setting pada ketinggian 600
meter, selanjutnya dalam ledakan tersebut, sebuah kota pun lenyap
ditelan kilatan cahaya.
Einstein: Kesalahan Terbesar Seumur Hidup
Setelah berita pengeboman itu beredar, sebagian besar ilmuwan yang
turut serta dalam “Manhattan Project” justru diliputi kemuraman.
Einstein sendiri akhirnya tenggelam dalam kesedihan dan penyesalan yang
teramat dalam. Dengan penuh kesedihan ia melayangkan surat kepada
Presiden Roosevelt, mengatakan bahwa menciptakan senjata nuklir
merupakan penyesalan dan kesalahannya yang paling fatal. Ia bahkan
menyesali awal mula ia melakukan riset tersebut, “Jika mengetahui akan
menjadi sampai sedemikian akibatnya, lebih baik saya menjadi tukang
reparasi arloji saja,” tuturnya ketika itu.
Oppenheimer juga merasa sangat sedih dan bersalah atas tragedi yang
menimpa Hiroshima dan Nagasaki, ia pernah mengatakan kepada Presiden
Truman bahwa tangannya telah berlumuran darah! Dan setelah itu, ia pun
secara penuh terjun dalam kegiatan menentang pengembangan senjata
nuklir.
Pada 1950, ketika AS mengumumkan akan mengembangkan senjata nuklir
yang berkekuatan lebih dahsyat lagi, pilot pesawat pemantau cuaca pada
saat pengeboman Hiroshima, Mayor Claude Issely, bahkan melakukan bunuh
diri untuk menyatakan sikap protesnya! Kapten Kermit Beahan, pilot yang
menjatuhkan bom atom di atas Nagasaki, sebelum meninggal dunia ia
menyuarakan isi hatinya: “Semoga akulah orang terakhir di dunia ini yang
menjatuhkan bom atom!”
Dengan begini kita mampuh paham dan mengetahui bahwa kemenangan indonesia yg menarik mundur jepang saat itu karena kesalahan Einstein dalam membuat penelitian bom atom yg membumi hanguskan nagasaki dan hiroshima.
0 komentar:
Posting Komentar